Eva Setya

Rabu, 16 Mei 2012

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

“Bahwa hidup harus menerima... penerimaan yang indah
Bahwa hidup harus mengerti... pengertian yang benar
Bahwa hidup harus memahami... pemahaman yang tulus
Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian dan pemahaman itu datang
Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin.
Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya
Biarkan angin merengkuhnya, membawanya pergi entah kemana
Dan kami akan mengerti, kami akan memahami... dan kami akan menerima”

(Monolog Dede di pusara Ibu dalam ‘Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin’, hlm. 196-197)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar